ANIMASI FISIKA

Posted: Sabtu, 24 Oktober 2009 by Unknown in
0

1. Jangka Sorong
2. Gerak lurus

AKREDITASI

Posted: Selasa, 20 Oktober 2009 by Unknown in
0


Perjalanan panjang mempersiapkan akreditasi SMA NEGERI JUMAPOLO Tahun 2009 mencapai klimaknya pada saat visitasi hari Rabu dan Kamis tanggal 14 dan 15 Oktober 2009. Banyak pelajaran yang kita dapat dari proses visitasi ini. Apalagi pihak visitor selain berperan sebagai visitor yang sesungguhnya namun juga berperan sebagai motivator, kontributor dan dinamisator untuk kebaikan sekolah lima tahun kedepan.

Sesungguhnya tidak ada yang perlu ditakuti dengan adanya proses visitasi ini jika kita "seluruh komponen sekolah" menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana yang dijelaskan dalam delapan standar pendidikan nasional. Secara de fakto memang sebagian dari kita sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diamantkan dalam delapan standar tersebut, namun secara de jure harus kita akui, kita banyak sekali kekurangannya.

Hal inilah yang saya anggap sebagai suatu masukan dan ilmu bagi kita kedepan dalam persiapan akreditasi pada tahun 2015.Walaupun itu semua membawa konsekwensi logis bagi seluruh civitas akademika SMA Negeri Jumapolo. Sebagai contoh; terus terang kita belum mengenal penilaian akhlak dan kepribadian yang terdokumen rapi, penilaian dari bapak ibu guru yang tidak dilaporkan kepada kepala sekolah secara periodik, perangkat pembelajaran yang masih belum maksimal, pemakaian teknologi informasi dan teknologi secara merata.
Keadaan nyata inilah yang harus kita terima dengan lapang dada, dan seraya senantiasa menumbuhkan "Ghirah" untuk berubah.Bagaimanapun kita jangan menganggap keadaan kita sekarang adalah yang terbaik tetapi bagaimana kita mengerjakan yang terbaik.

SOAL ONLINE

Posted: Minggu, 04 Oktober 2009 by Unknown in
0

Bencana Datang Lagi

Posted: Kamis, 01 Oktober 2009 by Unknown in
0

Tanah Minang meratap dan menangis. Itu bahasa alam yang kita tangkap saat kita menyaksikan gedung-gedung roboh, mayat-mayat berserakan, ada yang sudah terkubur dengan robohnya bangunan. Apakah maksud semua ini? Cobaan, peringatan, ataukah Azab bagi bangsa ini ?
Kita perlu merenung bersama akan semua ini. Okelah para ilmuwan mengatakan ini adalah suatu kejadian alam yang memang harus terjadi dan akan terjadi walaupun kita tidak tahu kapan datangnya. Karena dari sebelah selatan pulau Sumatera, Jawa dan Timor adalah daerah lempeng yang labil dan rentan terhadap gerakan. Teori-teori itu mungkin benar, tapi kita mestinya ingat bahwa semua itu kembali ke Yang Maha Kuasa. Kita harus arif dan bijaksana menyikapi bencana ini. Memilukan dan menyedihkan melihat tayangan di berbagai media informasi dan tak terbayangkan betapa kehilangannya para saudara-saudara kita. Ini pelajaran berharga buat kita, karena mungkin peringatan, ujian bahkan azab tidak mustahil menerpa kita dalam bentuk yang lain. Di negeri tercinta Indonesia ini, bencana alam seolah-olah tiada berhenti, bahkan, terjadi secara beruntun. Mulai banjir, tanah longsor, gempa bumi, kecelakaan baik di darat, laut maupun udara. Fenomena ini cukup menarik untuk dikaji. Orang yang beriman akan melihatnya dengan teropong Alquran atau hadis.

Kalau kita perhatikan dari tinjauan ilmiah, memang secara geografis Indonesia ini wilayah yang rentan sekali terjadi bencana alam. Maka, dibutuhkan kesadaran untuk senantiasa menjaga lingkungan, seperti meminimalisasi penggundulan hutan untuk menghindari banjir dan tanah longsor.
Jadi, perlu ada kesadaran sebagai penduduk bumi bahwa perilaku yang mengarah kepada kerusakan harus dihindari. Allah SWT memberi peringatan dalam Alquran. ”Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar),” (QS Ar-Ruum: 41).
Muncul pertanyaan, apakah bencana alam yang terjadi ini merupakan bagian dari azab Allah atau sebuah peringatan? Memang keduanya bisa saja terjadi, tetapi sebenarnya apakah itu sebagai azab atau cobaan, yang tahu hanya Allah SWT. Kita tidak mungkin dapat menghakiminya. Jika ada yang mengatakan itu sebagai azab, sah-sah saja. Namun sebagai seorang mukmin, kita perlu untuk mencermati firman Allah dalam Alquran, ”Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran),” (QS Al-A’raf: 168).
Muncul pertanyaan pula, sebagai orang yang beriman, apa yang mesti diperbuat, bagaimana harus menyiasati? Jawabnya sederhana saja, pertama kita harus pandai. Kita harus menyiasati bencana dengan ilmu. Kemudian yang kedua kita juga harus mengingat akan peringatan Allah bahwa ajal dapat datang kapan saja. Buktinya banyak orang yang sehat sedang makan bisa mati terkena tanah longsor dan sebaginya. Kita perlu merenungkan akan firman Allah SWT yang menyatakan, ”Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok, dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal,” (QS Luqman: 34).
Meski begitu sebagai peringatan pula bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Tidaklah seseorang berada di suatu kaum yang sedang berbuat kemaksiatan, tetapi orang itu tidak mencegah mereka padahal dia mampu mencegahnya, melainkan Allah SWT akan menimpakan kepada mereka bencana sebelum mereka mati,” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, Ibnu Hiban, Al-Ashbahani). Ini menunjukkan bahwa peran manusia untuk menjadikan alam ini rusak sangatlah besar. Hadis ini mengingatkan kepada kita bahwa jika amar makruf nahi mungkar sudah ditinggalkan maka akan mengakibatkan turunnya laknat dan murka dari Allah SWT.
Dan jika umat Muhammad SAW meninggalkan tugas mulia ini, akan turun berbagai bencana, musibah, dan kehinaan dan akan jauh dari pertolongan ghaibiyah Allah SWT. Inilah yang menjadi alasan mengapa Rasulullah SAW menyampaikan amar makruf nahi mungkar dan selalu menekankan kepada umatnya agar tidak henti-hentinya untuk juga melaksanakannya


REMIDI FISIKA SEMESTER 2