Hasil Uji Coba UN Se-Karisidenan Surakarta

Posted: Kamis, 17 Maret 2011 by Unknown in
5

Pelaksanaan Ujian Nasional Utama sudah semakin dekat. Segenap persiapan sudah dilaksanakan sedemikan rupa demi mewujudkan harapan untuk bisa lulus dalam Ujian Nasional 2011. Salah satu yang berbeda dalam pelaksanaan UN 2011 dibanding dengan tahun sebelumnya adalah penentuan kelulusan siswa. Nilai UN 2011 tidak dapat memveto kelulusan siswa yang telah belajar selama tiga tahun. Dalam bahasa umum yang sudah sering kita dengar " belajar tiga tahun ditentukan tiga hari. Kreteria kelulusan juga memperhatikan proses penilaian yang dilakukan oleh guru yang dtunjukkan dengan nilai raport semester 3, 4 dan 5 sekaligus hasil ujian sekolah masing-masing dengan bobot 40% dan 60%. Keduanya merupakan komponen dari Nilai Sekolah (NS). Dalam penentuan Nilai Akhir (NA), NS mempunyai bobot 40% sedangkan nilai ujian nasional mempunyai bobot 60%. Ini mungkin tidak disadari segenap siswa, bahwa sesungguhnya formula kelulusan 2011 sangat memberikan keuntungan bagi siswa. Sebagai contoh :
Dalam pelaksanaan Uji Coba UN Se-Karisidenan Surakarta, untuk kelulusan SMA Negeri  Jumapolo dengan menggunakan  kreteria kelulusan UN 2010 (rata-rata 5,5, nilai minimal 4,0 untuk satu mata pelajaran)   maka untuk IPA yang lulus 8% dan IPS 5%. Jika menggunakan formula kelulusan UN 2011, dengan diasumsikan nilai sekolah minimal 7,00 maka kelulusan untuk IPA mencapai 75,5% dan IPS 46,9%.
Walaupun deskripsi di atas baru pada taraf Uji Coba, namun setidaknya ini memberikan gambaran kepada kita untuk tidak terlalu apriori terhadap pelaksanaan Ujian Nasional 2011. Bagi anak-anak yang menginginkan hasil selengkapnya Uji Coba UN SMA Negeri Jumapolo dapat mengunduh  di bawah ini :
NILAI UJI COBA UN 2011




 

Alat Optik ( Mikroskop )

Posted: Selasa, 15 Maret 2011 by Unknown in
5



Mikroskop adalah alat untuk melihat benda-benda mikro. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana proses pembentukan bayangan yang dibuat oleh mikroskop, baik untuk pengamatan mata berakomodasi ataupun tidak. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat sebagai lup terletak didekat mata. Umumnya fok lebih besar daripada fob.  Benda diletakkan di ruang II lensa objektif (antara fob dan Pob). Bayangan dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik dan disperbesar, oleh lensa okuler bayangan ini akan dilihat sebagai benda nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa okuler. Bayangan akhir yang dibuat oleh lensa okuler terletak didepan lensa okuler, maya dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat oleh mikroskop adalah terbalik, maya dan diperbesar.

Proses Pembentukan Bayangan:
Benda OA diletakkan di ruang II (antara fob dan Rob) didepan lensa objektif sejauh Sob, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar istimewa), maka akan dihasilkan bayangan OB dibelakang lensa objektif, terbalik, diperbesar, nyata dan berjarak Sob’ dari lensa objektif. Bayangan OB ini dianggap sebagai benda bagi lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa okuler (antara fok dengan lensa) dan berjarak Sok. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu dan berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC terhadap OA adalah terbalik, diperbesar dan semu. Jadi pada mikroskop terjadi dua kali pembesaran. 
Perbesaran Pada Mikroskop
Perbesaran lensa objektif merupakan perbesaran linier sedangkan pada lensa okuler merupakan perbesaran anguler. Perbesaran linier merupakan perban-dingan tinggi bayangan akhir dengan tinggi benda semula.
Perbesaran total dari mikroskop adalah :
Persamaan ( 1 )
Mata berakomodasi maksimum
Pada mikroskop, lensa okuler sebenarnya berfungsi sebagai lup, sehingga perbesaran sudut untuk lup berlaku untuk lensa okuler mikroskop. Pada saat pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, benda terletak di ruang I lensa okuler, maka bayangan akhir yang dibentuk oleh lensa okuler akan jatuh dititik dekat mata, sehingga  S’ok = - Sn

Dari diagram diatas, akan didapatkan bahwa jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler
(sering disebut dengan panjang tabung mikroskop) adalah :
Persamaan 2

 karena perbesaran mikroskop menurut persamaan 1  adalah : Mtotal = Mob x Mok
sedangkan Mok adalah perbesaran anguler untuk lup berakomodasi maksimum sehingga   perbesaran total mikroskop adalah :
Persamaan ( 3 )
Mata tidak berakomodasi
Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif jatuh tepat di fokus okuler, sehingga bayangan
akhir oleh lensa okuler akan jatuh dititik tak hingga (Sok '  = ~, Sok = fok).
Panjang tabung mikroskop untuk pengamatan tidak berakomodasi (lihat gambar dibawah)
adalah :
Persamaan  ( 4 )
Perbesarannya pada mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi, pada perbesaran oleh lensa okulernya menggunakan perbesaran pada lup untuk mata tidak berakomodasi  sehingga :
Persamaan ( 5 )
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop untuk pengamatan tanpa akomodasi adalah:



Conroh soal :
 
Fokus obyektif dan okuler untuk sebuah mikroskop masingmasing adalah 85 cm dan 5 cm. Seseorang yang mempunyai titik dekat mata normal sejauh 25 cm mengamati preparat, dan panjang mikroskop saat itu 14 1/6 cm.  Tentukanlah:
a. perbesaran anguler
b. panjang mikroskop jika mata tak akomodasi

Solusi : 
Karena mata berakomodasi maksimum, maka bayangan dari lensa okuler jatuh di titik dekat mata, sehingga Sok’ = Sn = - 25 cm Dengan menggunakan persamaan lensa tipis untuk lensa okuler, maka diperoleh letak bayangan dari lensa objektif terhadap lensa okuler, Sok = 41/6 cm.
Selanjutnya gunakan persamaan panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum (3.9), sehingga didapat letak bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif terhadap lensa objektik, Sob’ = 10 cm.
Dengan menggunakan persamaan lensa tipis untuk lensa objektif, maka diperoleh letak benda dari lensa objektif yaitu Sob = 2/3  cm.
Gunakan data-data diatas untuk menghitung perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum  sehingga diperoleh perbesaran total adalah M = 90 kali (jawaban a)
Jika mata tidak berakomodasi, bayangan yang dihasilkan lensa obyektif akan jatuh di titik fokus lensa okuler. Gunakan persamaan panjang mikroskop tanpa akomodasi sehingga didapat panjang mikroskop adalah d = 15 cm (jawaban b)










Alat Optik 2 ( Magnifying Glass )

Posted: Minggu, 13 Maret 2011 by Unknown in
0

LUP ( Kaca Pembesar )

Kaca pembesar atau lebih dikenal dengan sebutan LUP adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-benda  kecil agar tampak lebih jelas atau besar. Prinsip yang berlaku dalam LUP identik dengan spesifikasi pada lensa cembung. 
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Perbesaran bayangan pada lup merupakan besaran sudut yaitu perbandingan sudut penglihatan menggunakan Lup dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan lup  dan secara matematis dapat dinyatakan dengan persamaan berikut :
Perbesaran anguler ( sudut ) lup tergantung pada keadaan  akomodasi  mata, Untuk  mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan., maka  bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah  
  Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup. Anda dapat mencoba lebih memperdalam pemahaman tentang LUP dengan mencoba menyelesaikan masalah di bawah ini :
Problem 1
Seorang petugas pemilu mengamati keaslian kartu suara dengan menggunakan lup berkekuatan 10 Dioptri. Apabila dia memiliki titik dekat 30 cm dan ingin memperoleh perbesaran anguler maksimum maka hitung jarak kartu suara harus ditempatkan terhadap LUP ! ( 7,5 cm )
 Problem2
Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm dan digunakan untuk melihat benda pada jarak 5 cm dari lup. Hitunglah perbesaran anguler lup tersebut ! ( 5 kali )

    Alat Optik ( Mata)

    Posted: Jumat, 11 Maret 2011 by Unknown in
    0

    Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
    Mata
    Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
     
    Bagian-bagian mata
    Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
    Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
    daya akomodasi mata
     
    Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
    Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
    Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
    Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
    Miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif
    Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
    Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
    Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
      
    Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya

    hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif
    Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
    Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
    Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas. Dengan menggunakan persamaan di samping, jika kita mempunyai teman yang menggunakan kaca mata dengan kekuatan lensa + 2 D, maka dapat dinyatakan bahwa teman kita tersebut mempunyai titik terdekat ( PP ) sebesar 50 cm.

    Pemantulan pada Cermin Lengkung

    Posted: Rabu, 09 Maret 2011 by Unknown in
    2


    Cermin lengkung merupakan bagian dari permukaan sebuah bola berongga seperti tampak dalam gambar di bawah ini. 
    Garis PA yang melewati pusat bola dan tegak lurus terhadap permukaan adalah sumbu utama cermin. Jika cahaya dipantulkan dari sisi dalam bola, maka cermin tersebut disebut cermin cekung. Sebaliknya jika cahaya dipantulkan dari sisi luar bola, maka cermin tersebut disebut cermin cembung.
    A. Cermin Cekung
    Cermin cekung bersifat konvergen, yaitu bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar  sejajar sumbu utama dipantulkan mengumpul pada satu titik yang dinamakan titik fokus. Cermin cekung di sebut juga cermin konkaf atau cermin positif.

    Pada gambar di atas  di lukiskan cermin cekung. Titik M di sebut titik pusat kelengkungan cermin dan titik O  di sebut vertex. Garis yang melalui titik O dan M  di sebut sumbu utama cermin. Jika sinar dating tidak terlalu jauh dari sumbu utama sehingga titik A dekat dengan titik B, maka FA dan MF mendekati nilai FO. Karena MF = OF maka :

          Dengan f adalah jarak fokus cermin.
          Sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
         Ada 3 sinar istimewa yang dapat digunakan untuk menentukan letak bayangan sebuah benda yang berada    
         di depan cermin cekung yaitu:
    1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

          2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

          3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali


    Sekarang mari kita gunakan ketiga sinar istimewa tersebut untuk menentukan sifat bayangan benda yang berada di depan cermin cekung.


    • Benda berada di ruang 3 ( dibelakang titik pusat kelengkungan M )
    Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua
    Sifat bayangan :  diruang 2 , diperkecil, terbalik dan nyata
    • Untuk benda di ruang 2 ( antara M dan F )
    Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua.
    Sifat bayangan : diruang 3, diperbesar, terbalik dan Nyata


    • Benda di ruang 1 ( diantara F dan O )
    Bayangan dihasilkan dari perpotongan sinar pantul sinar istimewa pertama dan kedua
    Sifat bayangan : diruang 4, diperbesar, tegak dan diperbesar


    B. Cermin Cembung
    Seperti yang telah disampaikan bahwa cermin cembung adalah bagian dari sebuah bola yang memantulkan sinar dari dalam bagian bola. Cermin cembung bersifat divergen, yaitu bersifat memencarkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan berpencar (Bob Foster, 1997)


    Dari gambar di atas terlihat bahwa sinar yang datang menuju cermin cembung akan dipantulkan sesuai dengan hukum pemantulan dan menyebar.
    Sinar - sinar Istimewa dalam cermin cembung
    Peristiwa pemantulan pada cermin cembung mempunyai 3 sinar istimewa yaitu :
    1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokusnya
    2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama


    3. Sinar datang seolah-olah menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan seolah
        olah sinar datang dari titik tersebut.


    Seperti pada cermin cekung, maka sebuah benda yang ditempatkan di depan cermin cembung akan membentuk bayangan pada tempat di dalam cermin. Pembentukan bayangan pada cermin cembung dapat dilukiskan dengan menggunakan dua dari tiga sinar istimewa di atas. Seperti gambar di bawah ini :


    Sifat bayangan yang dibentuk cermin cembung yaitu : diperkecil, tegak dan maya karena terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar pantul. Karena sifatnya yang demikian, cermin cembung banyak digunakan untuk kaca spion pada sepeda motor dan mobil.

    Persamaan Umum Cermin Lengkung
    Dalam menentukan persamaan yang berlaku pada cermin lengkung hanya dibatasi pada sinar-sinar paraksial yaitu sinar-sinar yang dekat dengan sumbu utama. Mari kita perhatikan gambar berikut :
     
    Segitiga BAO dan BA’O sebangun, sehingga dengan menggunakan prinsip kesebangunan kita dapat menulis :


    Jika kita tinjau dari titik fokus (f ) maka didapat persamaan :
    Untuk memperjelas dan memperdalam pemahaman kita tentang cermin, dapat kita mencoba soal - soal di bawah ini !
























    REMIDI FISIKA SEMESTER 2