Membangun Asa pasca Ujian Nasional

Posted: Kamis, 19 April 2012 by Unknown in
0

Proses pembelajaran di sekolah menengah atas yang berlangung selama tiga tahun, setidak tidaknya telah mencapai puncakannya pada pelaksanaan ujian nasional. Segala daya dan upaya telah dilakukan dalam menyongsong hajatan tahunan tersebut.
Diawali dengan adanya regulasi pemerintah tentang kreteria kelulusan, kemudian disusul  dengan terbitnya Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Nasional Tahun 2012 oleh BSNP, setidak tidaknya sebagai dipukulnya genderang perang perjuangan untuk membuktikan hasil proses sebuah pembelajaran selama tiga tahun. Penggunaan naskah ujian yang dicetak secara terpusat dan jenis soal yang terdiri lima paket setidak tidaknya memberikan hiruk pikuk sendiri bagi peserta ujian.
Dalam beberapa kali uji coba menggunakan denah tempat duduk yang sama dengan tahun lalu yaitu nomer terkecil dimulai dari kanan pengawas kemudian kebelakang sampai nomor 5 kemudian kedepan lagi seterusnya kebelakang, sudah merupakan tempat duduk pakem bagi peserta ujian. Denah pembagian soal yang entah dari mana, atau mana yang benar, karena penulis saat mengunduh POS UN dari blog sobat dengan POS UN dari www.p&kjateng.go.id ada perbedaan. Yang pertama tidak ditunjukkan secara persis denah, hanya disana naskah soal dibagikan secara acak oleh pengawas ruang, akan tetapi dalam POS yang satunya itu dinyatakan bahwa naskah soal dibagikan oleh pengawas ruang secara acak menurut dengah berikut :




                                                                                                                      dan peserta sudah familiar dengan denah tersebut, menjelang pelaksanaan ujian diinformasikan bahwa denah pembagian soal berada dalam sampul soal. Ini tentu saja membuat shock terapi buat peserta untuk dapat mempersiapkan diri, agar mencapai kesuksesan, Lulus dengan prestasi yang memuaskan.
Kini hajatan nasional tahunan sudah berakhir hari ini, Kamis, 19 April 2012 tentu saja membawa asa tersendiri bagi peserta ujian nasional. Dalam sebuah proses pembelajaran jenjang sekolah menengah bukan tataran yang paling akhir, namun kedepanya menunggu sebuah proses penempaan jati diri secara nyata. Karena setiap peserta dihadapkan pada dua pilihan yang sama sama mempunyai konsekensi yaitu kuliah atai kerja. Kuliah bagi mereka yang sudah menyadari dari awal  jika menempuh jenjang sekolah menengah atas tentu saja kelanjutannya adalah kuliah,...dan didukung oleh finansial yang cukup maka pilihan pertama itulah yang menjadi prioritas.
Jika itu pilihannya maka, tidak ada waktu lagi untuk bersantai ria, berhenti belajar, bermalas malasan, akan tetapi segera menyiapkan diri dalam proses seleksi Ujian tertulis SNMPTN. So,....tetap belajar dan belajar.
"Orang yang berhenti belajar berarti pemilik masa lalu, orang yang terus belajar pemilik masa depan"

0 komentar:


REMIDI FISIKA SEMESTER 2